Oneng Subroto, Kepala BNNP Gorontalo (tengah) saat menggelar Konpres penangkapan 5 Tersangka Narkoba/Ist Gorontalo, beritagorontalo.com ...
Oneng Subroto, Kepala BNNP Gorontalo (tengah) saat menggelar Konpres penangkapan 5 Tersangka Narkoba/Ist |
“Untuk saat ini, status 5 tersangka ini diantaranya ialah ada pengedar, pengecer, bandar hingga pengguna,” ujar Kepala BNNP Gorontalo, Oneng Subroto pada konfrensi pers, Selasa (23/4/2019).
Penangkapan tersebut bermula dari informasi masyarakat pada 9 April 2019, bahwa ada transaksi narkoba di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato.
Anggota BNNP kemudian meluncur ke lokasi. Singkatnya, dari sini BNNP mengamankan 2 tersangka masing-masing berinsial TI dan TA di wilayah perbatasan Popayato-Parigi Moutong (Parimo). Disini, BNNP mengamankan 1 paket kecil berbentuk kristal bening yang diduga sabu-sabu.
Setelah diinterogasi, kedua tersangka mengaku bahwa barang tersebut didapatkan dari seseorang di Kecamatan Moutong, Parimo, Sulawesi Tengah. Anggota BNNP pun ke lokasi sesuai petunjuk dan berhasil mengamankan seorang tersangka berinisial A. Dari tangannya, BNNP mengantongi 2 paket sabu-sabu lagi, didapatkan lagi barang bukti sehingga total menjadi 33 paket dari tangan A.
Dari keterangan A, BNNP kemudian mendapatkan seorang tersangka lainnya berinisial PH. Sekitar pukul 04.00 Wita, anggota BNNP pun meluncur ke rumah PH. Namun sayang, yang bersangkutan tidak berada di tempat. Melainkan isteri dan anaknya dan seorang lelaki berinisial S.
BNNP pun kembali ke Gorontalo mengingat kondisi cukup rawan saat itu. Namun, pada saat Pemilu Serentak 17 April, PH secara kooperatif menyerahkan diri ke BNNP dimana saat itu anak dan isterinya sedang diinterogasi.
Oneng Subroto selaku Kepala BNNP Gorontalo mengatakan, total BNNP Gorontalo mengamankan 5 tersangka berinisial TI, TA, A, PH dan S dan menyita sedikitnya 33 paket sabu seberat 21 gram. Mereka berstatus pengedar, pengecer, bandar hingga pengguna.
Ditambahkannya pula, berdasarkan keterangan para tersangka diketahui bahwa barang haram tersebut diperoleh dari wilayah Palu melalui kurir yang kemudian akan diedarkan dan diperjualbelikan.
“Aktivitas kelompok ini sudah berlangsung sejak tahun lalu,” ujar Oneng. (*/h/bg)
COMMENTS