Kabgor, beritagorontalo.com - Puluhan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gorontalo (UG) menggelar aksi demonstran di depan ge...
Bukan tanpa alasan, masa aksi ini menuntut dugaan lambannya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M.M Dunda Limboto, yang mengakibatkan salah satu warga Kecamatan Dungaliyo meninggal dunia.
Masa aksi meminta agar Direktur RSUD M.M Dunda Limboto dicopot dari jabatannya.
" Kami meminta kepada Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, agar mengevaluasi kinerja Direktur Rumah Sakit Dunda." Ungkap salah satu masa aksi.
" Keluarkan surat rekomendasi pengunduran diri terhadap Direktur Rumah Sakit, karena kami menilai direktur ini tidak becus mengurus Rumah Sakit." Tambahnya.
Bahkan dalam pantauan media ini, terjadi aksi saling dorong antara masa aksi dan sejumlah anggota DPRD.
Pemicu dari aksi saling dorong tersebut, dikarenakan masa aksi yang memaksa masuk ke gedung DPRD.
" Nanti sudah ribut baru keluar." Ujar salah satu masa aksi.
Rahmat Maku, salah satu anggota DPRD Kabupaten Gorontalo dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta agar masa aksi menyuarakan aspirasi di luar gedung DPRD.
" Tenang, kami dari Komisi 4 akan menerima teman-teman. Tapi tolong menyuarakan aspirasi di luar saja, sebab Ketua DPRD masih rapat dengan kepala-kepala Desa." Kata Rahmat.
Hingga berita ini diterbitkan, pukul 13.09 Wita Mahasiswa melakukan aksi bakar ban bekas di depan gedung DPRD Kabupaten Gorontalo.
15-M4N (pjs)
COMMENTS